Perjalanan Henry Jufri mengembangkan aplikasi android
yak dia bekerja sebagai seorang kuli panggul di pelabuhan daerah makassar dengan hanya bermodalkan pendidikan kelas 4 sd tidak membuat hati seorang henry jufri gentar dia mau belajar secara otodidak (belajar sendiri). di sela sela waktunya yg sempit henry menyempatkan diri untuk belajar pengkodean untuk membuat aplikasi android, tapi untuk mempelajarinya tentu henry memerlukan alat bantunya yaitu laptop.
dengan menyisihkan hasil kuli panggulnya henry membeli sebuah laptop bekas seharga Rp.800.000 . namun karena baru pertama kalinya membeli laptop henry tidak tahu kalau laptop tersebut hanya dibekali RAM 1GB yang seharusnya dipakai untuk pengkodingan minimal dengan RAM 2GB. tak sampai di situ saja henry meminjam uang kepada orang tuanya sebesar 2,7jt untuk membeli laptop yang baru.
dengan laptop barunya henry telah mencoba membuat aplikasi .
Beberapa aplikasi Android yang berhasil dibuat oleh Henry Jufri diantaranya yakni aplikasi game Unyil the Adventure, Ninja Konoha Run, King Arthur dan masih banyak aplikasi lain termasuk aplikasi belajar huruf dan angka untuk balita.
Sempat Hampir Menyerah
Dalam menjalankan usahanya tersebut,
nyatanya jalan yang harus dilalui Henry tidak selalu mulus. Bahkan pada
awal masa pengembangan, ia sempat bertanya pada diri sendiri apakah ia
bisa berhasil? Namun melihat semua yang telah ia korbankan, ia merasa
sudah tidak ada jalan lagi selain meneruskan dan tetap yakin dengan apa
yang ia usahakan tersebut.
Perlahan hasil dari usahanya pun mulai
nampak. Ia mulai mendapatkan penghasilan dari Google sebagai kompensasi
profit sharing aplikasi miliknya yang semakin banyak di unduh via Google
Playstore. Ia yang mulai mengembangkan aplikasi sejak bulan Oktober
2014 tersebut, secara bertahap mendapatkan penghasilan mulai dari $100
per bulan hingga akhirnya dapat mengantongi US$ 1.200 beberapa waktu
yang lalu.
Dalam sebuah wawancara, Henry sempat
berujar bahwa ia terkadang merasa heran mengapa masih banyak orang
utamanya generasi muda yang bisa dibilang telah menyia-nyiakan
kesempatan yang mereka miliki. Pertanyaannya adalah apakah harus berada
di kondisi serba kekurangan dulu baru mau berjuang?
Semoga kisah inspiratif di atas bisa
menjadi pemicu sekaligus tamparan bagi banyak anak muda di luar sana,
termasuk saya pribadi. Dengan segala apa yang dimiliki saat ini,
fasilitas, waktu, tenaga, fikiran, harusnya kita bisa mencapai sukses
jauh lebih mudah dibandingkan seorang pekerja kuli panggul yang bekerja
keras dan menyisihkan sisa waktunya 4-5 jam sehari untuk mengejar
mimpinya. Be Inspired!
bagaimana sungguh menginspirasi sekali bahkan seorang kuli panggul bisa menjadi seorang programer
semoga dengan kisah mmas henry banyak orang yg terinspirasi dan lebih berusaha ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan kata kata yang baik dan bijaksana